JAKARTA ,dppiwoibdonesia.or.id–
Para pejabat dari Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, yang terkena operasi tangkap tangan (OTT) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), akhirnya tiba di Gedung Merah Putih, Jakarta, Minggu (16/3) pagi.
Mereka tiba sekitar pukul 08.42 WIB dengan menggunakan tujuh mobil Toyota Innova berwarna hitam. Tanpa banyak sorotan, mobil-mobil tersebut langsung diarahkan ke area belakang gedung KPK, menghindari perhatian awak media.
Menurut informasi dari petugas keamanan yang berjaga, para pejabat yang terjaring OTT itu langsung digiring ke lantai atas gedung untuk menjalani pemeriksaan awal. Tidak ada yang diturunkan di lobi depan, sehingga publik belum dapat memastikan jumlah pasti mereka yang telah dibawa ke KPK.
Juru Bicara KPK, Tessa Mahardhika, mengonfirmasi bahwa OTT ini melibatkan delapan orang, yang terdiri dari pejabat pemerintahan dan anggota DPRD OKU. Namun, ia belum mengungkapkan detail nama-nama yang terjaring dalam operasi tersebut.
“Benar, KPK telah mengamankan delapan orang dari Kabupaten OKU, Sumsel. Namun, untuk lebih jelasnya akan disampaikan nanti pada saat konferensi pers resmi terkait kegiatan tersebut,” ujar Tessa kepada wartawan, Sabtu (15/3).
Sebelumnya, informasi mengenai OTT ini sudah beredar luas di masyarakat. Dari sumber yang diperoleh, lima orang yang terjaring di antaranya adalah seorang kepala dinas di lingkungan Pemkab OKU, seorang kontraktor, dan tiga anggota DPRD Kabupaten OKU.
Kasus ini diduga berkaitan dengan praktik suap dan gratifikasi dalam proyek pengadaan di wilayah tersebut. Hingga saat ini, KPK masih melakukan pemeriksaan intensif untuk mengungkap skema dugaan korupsi yang melibatkan para pejabat daerah tersebut.
Publik pun menanti pengumuman resmi dari KPK mengenai status hukum mereka yang ditangkap dalam OTT ini. Jika terbukti, para pejabat tersebut berpotensi dijerat dengan pasal tindak pidana korupsi yang bisa berujung pada hukuman berat.
*Biro Oku Timur _
